Perjalanan dan perjuangan Persatuan Islam sejak awal berdiri sampai sekarang telah mengalami pergantian kepemimpinan dari satu generasi ke generasi lainnya, yang pada intinya satu sama lain dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan.
Dalam rentang waktu perjalanan dan perjuangan itulah pada tahun 1943 berdiri organisasi santri Persatuan Islam putra dan putri yang terdiri dari santri Ibtidaiyyah, karena belum ada Tsanawiyah. Organisasi santri ini diberi nama Rijalul Ghad untuk santri putra yang dipelopori oleh Hasan Munir, Syarif Boce, Yusuf Zamzam, Kholil dan Idris. Ummahatul Ghad untuk santri putri yang dipelopori oleh Maliecha, Nursiyah Boce, Khodijah dan Permasih.
Lambang organisasi RG-UG (tempo dulu) berupa bola dunia berwarna hitam, lambang ini berbentuk lencana yang dipasang di dada. Sebulan sekali, RG-UG mengadakan malam pertemuan dengan acara yang berkaitan dengan pelajaran tabligh dan kesenian yang dipimpin oleh asatidz.
Sebagai implikasi, maka pembinaan generasi muda bukanlah hal yang tidak disengaja dapat terwujud, akan tetapi untuk menciptakan serta mewujudkan pemimpin dengan kapasitas handal, ideal serta professional yang dapat melanjutkan perjuangan para pendahulunya dalam pencapaian itu adalah suatu masalah yang memerlukan latihan serta didikan pengkaderan sejak dini dengan tahapan-tahapan yang sistematis.
Dengan diilhami oleh perkataan Syekh Mushthafa al-Gulayani yang berbunyi :
" Pemuda-pemuda masa sekarang adalah (calon) bapak-bapak masa yang akan datang dan pemudi-pemudi masa sekarang adalah (calon) ibu masa yang akan datang”.
Dengan sebuah sya’ir yang diungkapkan :
“ Sesungguhnya pada tangan pemuda-pemuda lah urusan ummat dan pada gerak derap kaki mereka kemajuannya.”
Dua ungkapan di atas memberikan sinyalmen, bahwa RG-UG adalah generasi muda yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa mendatang dengan segala didikan dan latihan kepemimpinan yang telah dialami sejak muda, sehingga RG-UG sanggup mengemban amanat dalam melanjutkan para pen-dahulunya.
Pengalaman serta pengetahuan yang mereka miliki dan peranan serta status dalam organisasi yang cukup teruji adalah suatu hal yang sangat penting, sehingga tidak disangsikan lagi kesiapannya untuk berjuang demi kepentingan perjuangan Islam khususnya dan kepentingan ummat pada umumnya
Perjalanan dan perjuangan Persatuan Islam sejak awal berdiri sampai sekarang telah mengalami pergantian kepemimpinan dari satu generasi ke generasi lainnya, yang pada intinya satu sama lain dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan.
Dalam rentang waktu perjalanan dan perjuangan itulah pada tahun 1943 berdiri organisasi santri Persatuan Islam putra dan putri yang terdiri dari santri Ibtidaiyyah, karena belum ada Tsanawiyah. Organisasi santri ini diberi nama Rijalul Ghad untuk santri putra yang dipelopori oleh Hasan Munir, Syarif Boce, Yusuf Zamzam, Kholil dan Idris. Ummahatul Ghad untuk santri putri yang dipelopori oleh Maliecha, Nursiyah Boce, Khodijah dan Permasih.
Lambang organisasi RG-UG (tempo dulu) berupa bola dunia berwarna hitam, lambang ini berbentuk lencana yang dipasang di dada. Sebulan sekali, RG-UG mengadakan malam pertemuan dengan acara yang berkaitan dengan pelajaran tabligh dan kesenian yang dipimpin oleh asatidz.
Sebagai implikasi, maka pembinaan generasi muda bukanlah hal yang tidak disengaja dapat terwujud, akan tetapi untuk menciptakan serta mewujudkan pemimpin dengan kapasitas handal, ideal serta professional yang dapat melanjutkan perjuangan para pendahulunya dalam pencapaian itu adalah suatu masalah yang memerlukan latihan serta didikan pengkaderan sejak dini dengan tahapan-tahapan yang sistematis.
Dengan diilhami oleh perkataan Syekh Mushthafa al-Gulayani yang berbunyi :
" Pemuda-pemuda masa sekarang adalah (calon) bapak-bapak masa yang akan datang dan pemudi-pemudi masa sekarang adalah (calon) ibu masa yang akan datang”.
Dengan sebuah sya’ir yang diungkapkan :
“ Sesungguhnya pada tangan pemuda-pemuda lah urusan ummat dan pada gerak derap kaki mereka kemajuannya.”
Dua ungkapan di atas memberikan sinyalmen, bahwa RG-UG adalah generasi muda yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa mendatang dengan segala didikan dan latihan kepemimpinan yang telah dialami sejak muda, sehingga RG-UG sanggup mengemban amanat dalam melanjutkan para pen-dahulunya.
Pengalaman serta pengetahuan yang mereka miliki dan peranan serta status dalam organisasi yang cukup teruji adalah suatu hal yang sangat penting, sehingga tidak disangsikan lagi kesiapannya untuk berjuang demi kepentingan perjuangan Islam khususnya dan kepentingan ummat pada umumnya
Dalam rentang waktu perjalanan dan perjuangan itulah pada tahun 1943 berdiri organisasi santri Persatuan Islam putra dan putri yang terdiri dari santri Ibtidaiyyah, karena belum ada Tsanawiyah. Organisasi santri ini diberi nama Rijalul Ghad untuk santri putra yang dipelopori oleh Hasan Munir, Syarif Boce, Yusuf Zamzam, Kholil dan Idris. Ummahatul Ghad untuk santri putri yang dipelopori oleh Maliecha, Nursiyah Boce, Khodijah dan Permasih.
Lambang organisasi RG-UG (tempo dulu) berupa bola dunia berwarna hitam, lambang ini berbentuk lencana yang dipasang di dada. Sebulan sekali, RG-UG mengadakan malam pertemuan dengan acara yang berkaitan dengan pelajaran tabligh dan kesenian yang dipimpin oleh asatidz.
Sebagai implikasi, maka pembinaan generasi muda bukanlah hal yang tidak disengaja dapat terwujud, akan tetapi untuk menciptakan serta mewujudkan pemimpin dengan kapasitas handal, ideal serta professional yang dapat melanjutkan perjuangan para pendahulunya dalam pencapaian itu adalah suatu masalah yang memerlukan latihan serta didikan pengkaderan sejak dini dengan tahapan-tahapan yang sistematis.
Dengan diilhami oleh perkataan Syekh Mushthafa al-Gulayani yang berbunyi :
" Pemuda-pemuda masa sekarang adalah (calon) bapak-bapak masa yang akan datang dan pemudi-pemudi masa sekarang adalah (calon) ibu masa yang akan datang”.
Dengan sebuah sya’ir yang diungkapkan :
“ Sesungguhnya pada tangan pemuda-pemuda lah urusan ummat dan pada gerak derap kaki mereka kemajuannya.”
Dua ungkapan di atas memberikan sinyalmen, bahwa RG-UG adalah generasi muda yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa mendatang dengan segala didikan dan latihan kepemimpinan yang telah dialami sejak muda, sehingga RG-UG sanggup mengemban amanat dalam melanjutkan para pen-dahulunya.
Pengalaman serta pengetahuan yang mereka miliki dan peranan serta status dalam organisasi yang cukup teruji adalah suatu hal yang sangat penting, sehingga tidak disangsikan lagi kesiapannya untuk berjuang demi kepentingan perjuangan Islam khususnya dan kepentingan ummat pada umumnya
Perjalanan dan perjuangan Persatuan Islam sejak awal berdiri sampai sekarang telah mengalami pergantian kepemimpinan dari satu generasi ke generasi lainnya, yang pada intinya satu sama lain dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan.
Dalam rentang waktu perjalanan dan perjuangan itulah pada tahun 1943 berdiri organisasi santri Persatuan Islam putra dan putri yang terdiri dari santri Ibtidaiyyah, karena belum ada Tsanawiyah. Organisasi santri ini diberi nama Rijalul Ghad untuk santri putra yang dipelopori oleh Hasan Munir, Syarif Boce, Yusuf Zamzam, Kholil dan Idris. Ummahatul Ghad untuk santri putri yang dipelopori oleh Maliecha, Nursiyah Boce, Khodijah dan Permasih.
Lambang organisasi RG-UG (tempo dulu) berupa bola dunia berwarna hitam, lambang ini berbentuk lencana yang dipasang di dada. Sebulan sekali, RG-UG mengadakan malam pertemuan dengan acara yang berkaitan dengan pelajaran tabligh dan kesenian yang dipimpin oleh asatidz.
Sebagai implikasi, maka pembinaan generasi muda bukanlah hal yang tidak disengaja dapat terwujud, akan tetapi untuk menciptakan serta mewujudkan pemimpin dengan kapasitas handal, ideal serta professional yang dapat melanjutkan perjuangan para pendahulunya dalam pencapaian itu adalah suatu masalah yang memerlukan latihan serta didikan pengkaderan sejak dini dengan tahapan-tahapan yang sistematis.
Dengan diilhami oleh perkataan Syekh Mushthafa al-Gulayani yang berbunyi :
" Pemuda-pemuda masa sekarang adalah (calon) bapak-bapak masa yang akan datang dan pemudi-pemudi masa sekarang adalah (calon) ibu masa yang akan datang”.
Dengan sebuah sya’ir yang diungkapkan :
“ Sesungguhnya pada tangan pemuda-pemuda lah urusan ummat dan pada gerak derap kaki mereka kemajuannya.”
Dua ungkapan di atas memberikan sinyalmen, bahwa RG-UG adalah generasi muda yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa mendatang dengan segala didikan dan latihan kepemimpinan yang telah dialami sejak muda, sehingga RG-UG sanggup mengemban amanat dalam melanjutkan para pen-dahulunya.
Pengalaman serta pengetahuan yang mereka miliki dan peranan serta status dalam organisasi yang cukup teruji adalah suatu hal yang sangat penting, sehingga tidak disangsikan lagi kesiapannya untuk berjuang demi kepentingan perjuangan Islam khususnya dan kepentingan ummat pada umumnya